Sunday, September 26, 2004

Aku Ada Untuk Dirimu

Cintaku... !!!
Maafkan aku yg telah melukai hatimu
bukan maksudku untuk membuatmu terluka
Kau Tau
Saat Ini Aku Bimbang, Kemanahkah jalan...?

Setelah Kau Tawarkan arti persahabatan
hati rasanya hancur, seakan akan sakit yg tak berkujung baik.
ya sudahlah bila ini yg terbaik aku tak bisa berbuat banyak lagi
aku cuma bisa berucap satu untuk mu AKU SANGAT MENYAYANGI DIRIMU

Cintaku...., Cobalah Yakinkan Aku Bahwa Mendung Tak Selamanya Hujan.
Dan Masihkah ada Niat yg baik diantara kita




Saturday, September 25, 2004

Tetaplah Disitu

Jangan menoleh ke belakang.
Jangan berjalan mundur.
Tetaplah di situ. Diam. Dengarlah. Perlahan. Rasakan.

Jangan menangis. Jangan berbicara.
Jangan tertunduk. Jangan terduduk.

Lihat ke atas. Langitmu gelap. Kotor.
Tariklah awanmu. Cucilah. Jemur dan pasang kembali agar kembali bersih. Cerah.

Usahlah kau dengar semilir angin yang membawa kabar usang itu.
Biarkan rembulan meredup. Relakan mentari membakarmu.
Tepis semua laramu.

Jangan menangis, kataku!
Lihat. Lihatlah aku. Masih tegak di sini. Merepih alam yang tak kunjung hilang. Ikutlah bersamaku.Kita menari. Menari lagi di atas langitmu. Jangan khawatir. Kamu masih bisa mencuci lagi awanmu yang kotor. Kamu tahu, mendung tak selamanya berarti hujan?

Monday, September 20, 2004

Masihkah

Masihkah engkau merindukanku?
seperti kau kirim kabar lewat hembus angin
memasuki mimpi mimpi kesunyianku

masihkah engkau mengangankanku?
seperti kau tulis di sela-sela tenggat berita tiba
masihkah engkau mencintaiku?
seperti kau memandangku demikian mesra

masihkah engkau menungguku?
seperti kau eja waktu demi waktu
di perhentian itu masihkah kau Merindukan aku

Kutulis Pagi

Kali ini tak kutulis malam
Sedang bosan aku dengan kelam
Tapi tetap kurindu sepinya

Kali ini kutulis pagi
Ingin kutengok terang
Ingin kurasa sejuk
Kokok menyambut, burung bernyanyi
riuh memang, tapi damai

Indah...


Mendung

Awan mulai tampak gelap
Angin bertiup ke sana-sini
Mengajak pohon menari-nari
Dan tampak seekor burung
Ikut menari di puncaknya
Yang lalu kepakkan sayapnya,
entah ke mana
Ketika rintik mulai jatuh perlahan


Rinduku Untuk Mu

Angin mendesir
Bawa daun yang terserakKe halaman rumah orang
Tanpa rasa bersalah
Hanya membawa

Hey, angin!
Bawalah hatiku ini
Ke halaman orang yang sedang kunanti
Biar dia tahu, tentang hatiku


Puisi

tuliskanlah tentang cinta dalam sajakmu
agar disampaikan kepada malam

karena ia, dalam kelamnya, merangkum
seluruh harapan, cemburu, dan air mata
tanpa pernah kehabisan ruang

tuliskanlah tentang hatimu lewat puisi
agar tak beku ia dirundung sepi

tulislah cinta dan hati
di sanalah: puisi